Klungbot, Robot Pemain Angklung
Bayangkan kalau angklung bisa dimainkan oleh satu orang saja, pasti memainkan angklung takkan serumit yang dibayangkan selama ini. Kita pun tak harus datang ke pentas musik angklung untuk menikmati indahnya suara alat musik yang baru saja menjadi warisan budaya dunia ini.
Usaha untuk membuat memainkan dan mendengarkan angklung jadi gampang. Inilah yang dilakukan oleh Karismanto Rahmandika, siswa SMP Negeri 14, Bandung, dan Krisna Diastama yang merupakan siswa SD Islam Ibnu Sina, Bandung. Kedua siswa penggemar sains itu menciptakan klungbot, robot pemain angklung. Robot yang pastinya hanya berjumlah satu ini akan menggantikan pemain angklung yang jumlahnya berjibun.
Dalam menciptakan robot pemain angklung ini, Krisna menggunakan robot Lego Mindstorm. Untuk membuat si robot bekerja, ia menerjemahkan nada-nada musikal menjadi bahasa program. Ia melakukannya dengan perangkat lunak LeJOS yang biasa digunakan untuk Lego. Bahasa program inilah yang kemudian diterima oleh bagian penerjemah pesan yang terhubung lewat Bluetooth dan selanjutnya ke penggerak.
Ide untul menciptakan klungbot didapatkan ketika ia melihat pertunjukan angklung. Ia berkomentar, betapa rumitnya memainkan angklung itu, butuh sangat banyak orang dan koordinasi yang rumit sehingga ketukan dan nadanya pas. Dengan menggunakan klungbot, musik angklung bisa dinikmati dengan mudah dan tanpa proses yang rumit untuk memainkannya.
Selain menciptakan alat yang diikutkan dalam National Young Inventor Awards di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ini, Krisna juga menciptakan robot pemain alat musik berbahan botol yang diisi air dan robot pemain drum. Kedua alat musik itu juga dapat dimainkan bersamaan dengan angklung sehingga bisa memproduksi suara bak musik simfoni. Hingga kini, Krisna telah membuat beberapa lagu daerah yang sudah siap dimainkan dengan klungbot, seperti "Burung Kakak Tua".
(sumber : Klungot, robot pemain angklung.Kompas-sains)
Bayangkan kalau angklung bisa dimainkan oleh satu orang saja, pasti memainkan angklung takkan serumit yang dibayangkan selama ini. Kita pun tak harus datang ke pentas musik angklung untuk menikmati indahnya suara alat musik yang baru saja menjadi warisan budaya dunia ini.
Usaha untuk membuat memainkan dan mendengarkan angklung jadi gampang. Inilah yang dilakukan oleh Karismanto Rahmandika, siswa SMP Negeri 14, Bandung, dan Krisna Diastama yang merupakan siswa SD Islam Ibnu Sina, Bandung. Kedua siswa penggemar sains itu menciptakan klungbot, robot pemain angklung. Robot yang pastinya hanya berjumlah satu ini akan menggantikan pemain angklung yang jumlahnya berjibun.
Dalam menciptakan robot pemain angklung ini, Krisna menggunakan robot Lego Mindstorm. Untuk membuat si robot bekerja, ia menerjemahkan nada-nada musikal menjadi bahasa program. Ia melakukannya dengan perangkat lunak LeJOS yang biasa digunakan untuk Lego. Bahasa program inilah yang kemudian diterima oleh bagian penerjemah pesan yang terhubung lewat Bluetooth dan selanjutnya ke penggerak.
Ide untul menciptakan klungbot didapatkan ketika ia melihat pertunjukan angklung. Ia berkomentar, betapa rumitnya memainkan angklung itu, butuh sangat banyak orang dan koordinasi yang rumit sehingga ketukan dan nadanya pas. Dengan menggunakan klungbot, musik angklung bisa dinikmati dengan mudah dan tanpa proses yang rumit untuk memainkannya.
Selain menciptakan alat yang diikutkan dalam National Young Inventor Awards di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ini, Krisna juga menciptakan robot pemain alat musik berbahan botol yang diisi air dan robot pemain drum. Kedua alat musik itu juga dapat dimainkan bersamaan dengan angklung sehingga bisa memproduksi suara bak musik simfoni. Hingga kini, Krisna telah membuat beberapa lagu daerah yang sudah siap dimainkan dengan klungbot, seperti "Burung Kakak Tua".
6 komentar:
salut anak yang kreative
salam sahabat
wah bener bener luar biasa dengangan ini pula pengoperasiannya lebih unik dan praktis tentunya good luck
@syahida : Terimaksih atas kesediaan Anda mampir di sini. God bless you
@Dhana/戴安娜 : Mudah-mudahan bisa diproduksi lebih banyak dan bisa go international.... Godluck, mBak Dhana.
wach hebat bener ya sob....
semoga dapat menambah motivasi bagi semuanya...
artikelnya bagus, yg jadi sumber artikel juga bagus. Tapi bagaimana masa depan ilmu dan ketrampilan mereka? jika orang2 berwenang sibuk bertengkar sehingga mereka terabaikan. Banyak kecerdasan negeri ini mati suri. salam persahabatan.
Posting Komentar
Mohon sudilah meninggalkan komentar Anda, agar kami bisa mengevaluasi diri, sekaligus dapat balas mengunjungi blog Anda, Terima kasih.